Pasang – surut ialah fenomena naik dan turunnya permukaan air sebab benda-benda langit (matahari dan bulan). Fenomena ini sudah banyak dikaji serta disajikan dalam bermacam wujud, salah satunya dalah berbentuk grafik harmonik pergantian elevasi massa air setiap waktunya untuk mengetahui tipe pasang surut pada daerah tersebut (pasut harian ganda/ tunggal/ campuran). Hal ini mungkin dilakukan dengan metode plotting pergantian muka air setiap jam selama kurun waktu minimal 15 hari.
Penyajian grafik pasang surut umumnya dilakukan memakai aplikasi spreadsheet dengan mudah. Namun nyatanya terdapat metode yang lebih mudah ialah dengan memakai bahasa pemrograman python. Lalu bagimana sih cara menampilkanya dengan python? Penampilan ataupun pembuatan grafik pasang surut dengan memanfaatkan python mempunyai kelebihan ialah kemudahan untuk pengaksesan serta pemasangannya pada program ataupun aplikasi lain. Hal itu dikarenakan python yang bersifat open source, selain itu akan lebih mudah untuk pembuatan grafik secara masal dan banyak.
Modul utama yang dipakai dalam proses plot grafik pasang surut secara sederhana adalah dengan memanfaatkan library pandas, numpy, python io, dan matplotlib, serta modul-modul didalamnya untuk melakukan customisasi terhadap grafik yang ingin kita buat. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan grafik pasang surut menggunakan python:
1. Buka software atau laman pengolahan code python kalian. Kalian dapat menggunakan software seperti VSCode Studio atau laman seperti Google Colaboratory dan Jupiter Notebook.
2. Install modul-modul yang diperlukan. Kita akan menggunakan modul matplotlib.pyplot dan pandas, numpy, dan python io.
3. Upload file yang akan dilakukan visualisasi grafik elevasinya dengan memilih menu “Telusuri”. Gunakan modul google.colab.files apabila menggunkan Google Colaboratory. File yang di-upload telah disusun sedemikian rupa.

Susunan Excel :

Buat variabel baru (dataframe) yang mendefinisikan pembacaan file excel yang kita buat menggunakan modul pd.read_excel(io.BytesIO(uploaded[“Nama File.xls‟])). Untuk selanjutnya, dataframe kita ubah dalam bentuk array. Tambahkkan perintah untuk menampilkan array pada kolom elevasi. Pada grafik kita juga akan menampilkan muka air rerata, tertinggi, dan terendah. Selanjutnya kita akan melakukan plot untuk grafiknya. Adapun codingannya:
dataframe = pd.read_excel(io.BytesIO(data[‘Nama File.xls’]))
elevation = np.array(dataframe[‘ELEVASI’])
LLWL1 = elevation.min()
MSL1 = elevation.mean()
HHWL1 = elevation.max()
K=np.zeros_like(elevation)
MSL = K+MSL1
LLWL= K+LLWL1
HHWL= K+HHWL1
x = dataframe[“WAKTU PENGAMATAN”]
y = dataframe[“ELEVASI”]
fig = plt.figure(dpi=120,)
ax1 = fig.add_subplot()
ax1.set_xlabel(‘Waktu Pengamatan’)
ax1.set_ylabel(‘Elevasi’)
ax1.set_title(“Nama Grafik”)
ax1.plot(x, y, label = ‘Elevasi’)
ax1.plot(x, MSL, label = ‘MSL’)
ax1.plot(x, HHWL, label = ‘HWS’)
ax1.plot(x, LLWL, label = ‘LWS’)
ax1.legend(loc=’best’)
fig.autofmt_xdate()
fig.show()
Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di youtube kami ya!
Sekian dari AlgoInfo kali ini, semoga bermanfaat ya Sobat Algos!
Algomarine, Algorithm for Marine Solutions!
Sumber:
https://ocefpaf.github.io/python4oceanographers/blog/2014/07/07/pytides/
